KACAPIRING
SI CANTIK YANG BERKHASIAT
Tak hanya cantik dan harum, kacapiring juga berkhasiat sebagai bermacam
penyakit, ayo bersegera kita berlomba-lomba menanam tanaman tersebut.
Kacapiring atau jempiring merupakan salah satu tanaman bunga yang sangat dikenal
di Bali. Bunganya cantik, berwarna putih dan harumnya menjadi mascot kota
denpasar.
Jempiring (Gardenia Augusta) yang dikenal dengan nama daerah, cempiring atau
ceplok piring adalah species tanaman perdu berumur tahunan dari suku Rubiaceae,
bunganya berwarna putih dan sangat harum. Dan juga dikenal dengan nama binomial
Gardenia jasminoides yang berarti seperti melati, walaupun tidak ada
hubungannya dengan marga Jasminum (melati).
Tanaman jempiring memilki cirri daun kecil, banyak cabang dan batang. Di
sela cabang dan daun kerap kali muncul bunga berwarna putih yang menebarkan
harum yang khas. Bunga jempiring ini sulit didapatkan dan hanya mampu berbunga
pada saat-saat tertentu. Keunikan tanaman jempiring ini membuat tanaman dan
kebun semakin indah.
Tanaman kacapiring atau jempiring ini diperkirakan dari Negara Cina atau
Jepang, namun sudah lama tumbuh di Indonesia dan ditanam di berbagai tempat.
Misalnya, selain di halaman rumah, juga ditanam di halaman kantor, di
taman-taman rekreasi, atau di pinggir jalan sebagai tanamn hias. Kadang tumbuh
secara liar diantara semak-semak dan kebun.
Tak hanya indah sebagai tanaman hias, kacapiring mempunyai banyak khasiat.
Tanaman ini mempunyai sifat yang mendinginkan dan rasanya pahit, umumnya
mempunyai aktivitas pada jantung, liver, paru dan pencernaan. Karena itu
masyarakat di Indonesia menggunakan tanaman ini dalam ramuan untuk mengatasi
berbagai penyakit. Di samping itu bunga kacapiring yang harum mempunyai nilai
komersial untuk dibuat minyak wangi.
Kanduang Kimia Kacapiring
Gardenia Jasminoides atau kacapiring, terutama pada bagian buahnya
mengandung senyawa aktif suatu glikosida iridoid yang disebut geniposida. Pada
buah ini juga ditemukan senyawa genipin yang merupakan aglikon dari geniposida.
Selain tiu pada tanaman kacapiring juga ditemukan senyawa lainnya seperti
imperatorin, isoimperatorin, crocetin, 5-hidroksi-7,
3’,4’,5’-tetrainetoksiflavon, 2-mentil-3, 5-dihidroksikromon, crocin dan
crocin-3.
Khasiat Dan Kegunaan
Masyarakat di Indonesia menggunakan bagian daun dari tanaman ini dalam
ramuan tradisional untuk mengobati sakit diabetes, sariawan, demam, sukar buang
air besar. Di India dan Cina kacapiring juga digunakan dalam ramuan
tradisioanal mereka. Biasanya untuk mengobati demam, antiradang, meperbaiki sirkulasi
peredaran darah.
Selain daun, bagian tanaman yang banyak digunakan adalah buah. Buah
mengandung bahan aktif geniposida yang paling banyak. Karena kandungan bahan
ini, bagian buah digunakan untuk mengobati demam yang disertai peradangan, juga
untuk mengobati infeksi. Buah kacapiring juga efektif untuk mengatasi
pendarahan pada membrane mukosa, seperti pada hidung, saluran pencernaan dan
saluran kemih. Untuk mengatasi pendarahan ini, serbuk buah kacapiring bisa
digunakan sebagai obat dalam atau luar. Di Cina, ekstrak buah kacapiring
digunakan untuk mengobati diabetes tipe-2, gangguan liver dan batu empedu.
Beberapa tahun terakhir, banyak penelitian yang dilakukan, di dalam maupun di
luar negeri untuk membuktikan khasiat tanaman kacapiring. Hasilnya menunjukan,
senyawa glikoprotein dari kacapiringberkhasiat melindungi hepar (hati) terhadap
kerusakan, dan dapat menurunkan kolestrol darah atau bersifat hipolipidemik.
Ekstrak gardenia yang diberikan pada hewan coba terbukti mampu menurukan
kadar bilirbun darah. Hasil ini memberikan informasi penting mengapa kacapiring
digunakan untuk mengobati gangguan hepar. Geniposida pada buah kacapiring
selain berkhasiat sebagai hepatoprotektor, juga berkhasiat sebagai anti tumor.
Pada pengujian terhadap hewan coba diketahui, senyawa pentaasetil geniposida
tidak menyebabkan toksisitas pada liver, jantung, dan ginjal. Dengan demikian
ekstrak buah kacapiring relative aman untuk dikonsumsi, malah sangat
prospekstif untuk dikembangkan sebagai obat antitumor.
Penelitian ini juga didukung dengan penelitian lainnya yang menyatakan bahwa
senyawa geniposida yang berhasil diisolasi dari kacapiring ini ternyata
memiliki kemampuan sebagai detoksifikasi (membersihkan racun) antioksidan dan
juga antikarsinogenesis.
Hasil penelitian hewan coba mencit juga membuktikan, kacapiring dapat
mengurangi tingkat keparahan pada penyakit pankreatitis, dapat menurunkan
tekanan darah, juga mengurangi nyeri dan kejang-kejang ( spasme). Slain daun
dan buah, bunga kacapiring juga berkhasiat sebagai obat. Sebuah penelitian
membuktikan, bunga kacapiring juga mengandung senyawa iridoid yang berkhasiat
sebagai antimikroba, terutama melawan bakteri E. coli, Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus aureus, jamur Candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes.
Efek Samping
Buah,bunga dan daun kacapiring relative aman untuk digunakan sebagai obat.
Hanya saja harus berhati-hati mengonsumsi atau mengunakan buah kacapiring ini,
karena dapat menyebabkan diare. Umumnya buah kacapiring digunakan dengan dosis
3 – 12 gram per hari.
CARA MEMBUAT RAMUAN DARI KACAPIRING
Untuk Diabetes Mallitus
Bahan : 12 lembar daun kacpiring
Cara membuat : Rebus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1
gelas
Cara menggunakan : Minum sekaligus dan ulangi secar rutin seriap sehari
sekali.
Untuk sariawan / Radang
Bahan : 7 lembar daun kacapiring, 2 sendok makan madu dan 1 potong gula
aren.
Cara membuat : Daun kacapiring diremas-remas dan ditambah dengan 1 cangkir
air dan disaring . kemudian dicampur dengan madu dan gula aren tersebut dan
diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : Minum dan ulangi setiap dua kali sehari.
Untuk Demam
Bahan : 7 lembar daun kacapiring dan 1 potong gula batu.
Cara membuat : Daun kacapiring diremas-remas denga 1 gelas air dan disaring,
campur dengan gula batu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : diminum sehari sekali
Sukar Buang Air Besar
Bahan : 3 biji buah kacapiring.
Cara membuat : Rebus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1
gelas.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari
TANAMAN KACA PIRING
20.12 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar