Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

EKOR KUCING







Ekor Kucing



 






Penyakit Yang Dapat Diobati :
Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, sifatnya sejuk. Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar dan daun berkhasiat hemostatis.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah bunga dan daun.

INDIKASI
Bunga digunakan untuk pengobatan :
disentri, radang usus,
perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan,
cacingan,
luka bakar,
tukak (ulkus) di kaki.

Daun digunakan untuk pengobatan :
bercak putih di kulit karena kehilangan pigmen (vitiligo),
disentri, batuk darah (hemoptisis), luka berdarah, dan
sariawan.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 10-30 g bunga, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun atau bunga secukupnya sampai halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Vitiligo
Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran 1/2 ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu balut. Lakukan pengobatan ini setiap hari.

Luka berdarah
Untuk menutup luka, cuci segenggam daun segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan pada luka, lalu balut dengan kain perban.
Cuci bunga segar dan pinang secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Selama dikunyah, dapat ditambah sedikit jahe, kencur, dan daun pulai yang masih muda.Telan air kunyahannya dan buang ampasnya. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
Giling 30 g bunga segar dan 30 g gula enau sampai halus. Selanjutnya, makan campuran tersebut. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.
Komposisi :
Daun mengandung acalyphin, flavonoida, saponin, dan tanin. Bunga mengandung saponin dan tanin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KEMBANG SORE


Kembang Sore


       


(Abutilon indicum (L.) Sweet)

Sinonim :
= Sida indicum, Linn.

Familia :
Malvaceae


Uraian :
Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 m dpl. Menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. Perdu tegak berumur panjang, tinggi 0,5-3 rn, pangkalnya kerapkali berkayu dengan ranting yang keluar dari bawah, berambut pendek dan rapat. Daun letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing, tepi bergerigi atau beringgit kasar, tulang daun menjari, panjang 3-11 cm, lebar 2,5-7 cm. Bunga tunggal dengan 5 daun mahkota berwarna kuning, diameter 2-2,5 cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar setelah tengah hari. Buah bentuknya seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm, penampang 2,5 cm, terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk ginjal. Herba ini merupakan tanaman yang menghasilkan serat berwarna putih. Perbanyakan dengan biji.


Nama Lokal :
Cemplok (Jawa), Barulau, belalang sumpa (Palembang); Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil (Maluku),; Gandera ma cupa (Ternate);
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan, herba setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya, kemudian dijemur sampai kering.

KEGUNAAN:                                                                                 
Daun / seluruh tanaman:
- Pembengkakan saluran telinga yang menyebabkan rasa sakit,
  pendengaran menurun atau teiinga berdenging (tinnitus).
- Demam, gondongan (epidemic parotitis).
- TB paru, radang saluran napas (bronchitis).
- Kencing sedikit (oliguria), kencing nanah, kencing batu.
- Radang kandung kencing, radang saluran kencing (urethritis).
- Diare.
- Bisul (furunkeo, kaligata (urticaria).
- Sakit gigi, gusi bengkak.
- Rematik.

Akar:
- Batuk.
- Kencing nanah.
- Diare.
- Radang telinga tengah (otitis media).
- Wasir.
- Demam.

Biji:
- Disentri. Sembelit. Kencing nanah, cystitis kronis. Cacing keremi.
- Bisul.

PEMAKAIAN:
Untuk minum:
Seluruh tanaman: 15-30 g (bahan segar: 30-60 g), rebus.
Akar: 10-15 g, rebus.
Pemakaian luar: Daun dilumatkan sampai halus, untuk bisul dan koreng,

CARA PEMAKAIAN:
1. Wasir:
    150 g akar direbus dengan air secukupnya sampai kental. Diminum
    100 cc, sisanya diuapkan ke lubang dubur selagi panas.

2. Bisul:
    1 buah biji kering digiling menjadi bubuk, lalu diseduh dengan 1
    cangkir air panas, hangat-hangat diminum. Daunnya setelah dicuci
    bersih dilumatkan dan tambahkan madu secukupnya, tempelkan
    pada bisul.

3. Sakit telinga, pendengaran menurun:
    60 g herba segar atau 20-30 buah dicuci bersih lalu direbus dengan
    daging tanpa lemak. Setelah dingin disaring lalu diminum. Lakukan
    setiap hari.

4. Tuberkulose paru (TB paru) yang masih ringan:
    30 g akar kembang sore, 30 g akar 1 lex asprelia, 15 g Mahonia
    japonica, direbus. Setelah dingin disaring, dibagi dalam 3 bagian
    untuk diminum habis dalam satu hari.

5. Kencing batu:
    Herba direbus, dipakai untuk merendam tubuh. Untuk tapalnya,
    ambil daun secukupnya, setelah dicuci bersih lalu digiling sampai
    halus dan dipakai sebagai tapal pada pinggang dan kandung
    kemih. Harus sering diganti, karena daunnya berbau busuk.

6. Rematik:
    Rebusan herba ini dipakai untuk mandi atau sebagai kompres pada
    bagian tubuh yang sakit.

7. Cacing kerami pada anak:
    Biji digiling halus lalu digulung seperti rokok kemudian dibakar.
    Asapnya ditiupkan kelubang dubur.

8. Sakit gigi, gusi bengkak:
    Daun direbus, hangat-hangat dipakai untuk kumur-kumur.

CATATAN :
- Hati-hati bila pemakai sedang hamil.
- Kasingsat (Cassia occidentalis)
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, tawar, netral. Membersihkan panas dan lembab di dalam tubuh (antipiretik), melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh dahak dan peluruh kencing (diuretik). Daun: Manis, kelat, hangat. Akar: Manis, tawar, sejuk. Peluruh kencing, menenangkan organ paru (pulmonary sedative), masuk kedalam meridian ginjal. Biji: Peluruh kencing, laksans, peluruh dahak, aphrodisiak. KANDUNGAN KIMIA: Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3-rutinoside. Biji mengandung minyak raffinose (C18 H32 O16).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TANAMAN ANDONG



         ANDONG 

        


1.      Nama daerah
Melayu : Andong,juwang. Sumatera : bak juang,lak-lak (Ac), kalinjuhang, linjuang,katunggal (Bt), anjiluang, lanjuang ,linjuwang (Mk),anderuang, (Lp),renjuang ) sabang,sawang (Dy). Jawa: hanjuang (Sunda), andong , endong      (Jawa), kayu urip (Madura),Nusa Tenggara : andong , endong, handwang (Bali). Kalimantan : renjuang, sabang (Dayak).Sulawesi : tabongo (Gr),panili,siri   (Bg). Maluku : ai buru (Sr),weluga, wersingin,werusisi (Ab),pitoko (Am). Irian : katopari,ngasi,jasir.
2 .    Nama asing
      Tie shu (C),Sagilala ,tongkod obispo,tongkod pare (Phil)
3.    Nama simplisia
      Cordylinae Folium (daun andong)
  Indikasi
      Daun andong digunakan untuk pengobatan :
1)         TB paru disertai batuk darah
Keluar bercak darah sewaktu hamil (kemungkinan keguguran), darah haid banyak (menoragia) urine bardarah (hematuria), wasir berdarah, luka berdarah.
2)          Diare, disentri (berak darah, mulas).
                        Nyeri lambung dan ulu hati.
g.      Cara pemakaian
            Untuk obat yang diminum, rebus daun 15-30 g bunga kering 9-15 g atau akar 6-10 g untuk obat luar, cuci daun andong segar secukupnya, potong-potong, tambah 1 gr garam. Giling halus sampai lumat. Tempelkan pada luka dan balut.
h.      Contoh pemakaian
1)      Urin berdarah, batuk darah, darah haid banyak
Rebus daun andong segar 60-100 g atau akar kering 30-60 g dengan 3 gelas air hingga tersisa satu gelas setelah dingin saring dan bagi 2 sama banyak minum pagi dan sore.
2)      Diare, disentri
Rebus daun andong segar 60-100 gr atau bunga andong kering 10-15 gr dengan 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring dan bagi 3 sama banyak minum pada pagi siang dan malam hari
3)      Wasir
            Cuci daun andong tiga helai dan daun wungu tujuh helai segar,potong-potong. Rebus bahan dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring dan minum lakukan setiap hari sampai gejala hilang.
4)      Sengatan binatang berbisa
Giling halus daun andong segar,lalu panaskan di atas api. Selagi hangat turapkan pada bagian tubuh yang tersengat binatang berbisa lalu balut ganti 2-3 kali dalam sehari.
5)      Radang gusi
Kikis kulit kayu andong secukupnya. Tambahkan garam sedikit sambil diaduk rata. Oleskan pada gusi yang meradang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS